Jakarta – potretrealita.com, Kejadian bermula sejak Bulan Maret 2022, di mana T (Inisial) diajak oleh rekannya yang telah lebih dulu bergabung untuk mengikuti kegiatan investasi di PT Tforce Indonesia Jaya (DEDY SETIO, S.KOM, CFP), yakni penjualan alat kesehatan berupa Bantal, Matras, Bed Cover dan Selimut yang diklaim mengandung Batu Turmalin dengan metode penjualan secara Multi Level Marketing (MLM).
Awalnya Korban (T) diajak DEDY SETIO, S.KOM, CFP datang ke Kantor Tforce (Tforce Tower) yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 86, Jakarta Utara. Sesampainya disana, Korban bertemu Para Staf Marketing Tforce dan dijelaskan terkait model bisnis / skema investasi yang dijalankan oleh Tforce. Di mana Para Member diwajibkan membeli “titik” atau paket penjualan yang setiap paketnya berisi Bantal, Matras, Bed Cover yang harganya berkisar antara Rp. 40,000,000.- s.d Rp. 55,000,000.- / paketnya.
DEDY SETIO, S.KOM, CFP menjelaskan dan memberikan iming-iming keuntungan berjenjang setiap bulannya selama 21 Bulan hingga total keuntungan sebesar 200% s.d 300% kepada setiap Calon Member (Korban) yang ingin bergabung.
Tergiur akan iming-iming yang ditawarkan serta melihat Gedung Tforce Tower yang mewah dan terlihat bonafide, Para Korban pun tak kuasa untuk menolak tawaran untuk mengikuti kegiatan yang semula “dianggap” murni sebagai investasi tersebut. Korban (T) akhirnya membeli paket penjualan atau “titik” tersebut hingga total senilai Rp. 413,980,000.- (empat ratus tiga belas juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah) yang ditransfer secara bertahap ke Rekening Pribadi a.n DEDY SETIO, S.KOM, CFP.
Sebenarnya, Para Korban mau membeli paket penjualan alat kesehatan tersebut
bukan karena benar-benar ingin menggunakan atau menjual kembali alat kesehatan tersebut. Namun Para Korban hanya terbuai dengan iming-iming dan janji-janji keuntungan menggiurkan yang ditawarkan oleh pihak Tforce tersebut.
Seiring waktu berjalan, akhirnya apa yang dikhawatirkan pun terjadi juga. Pihak Tforce maupun DEDY SETIO, S.KOM, CFP tidak lagi membayarkan keuntungan sebagaimana dijanji-janjikan kepada Para Korban. Bahkan modal awal Para Korban juga tidak dikembalikan. Nahas, Korban dirugikan sebesar Rp. 413,980,000,.- (empat ratus tiga belas juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah) dari modal awalnya.
DEDY SETIO, S.KOM, CFP beralasan bahwa Tforce sedang mengalami penurunan penjualan hingga tidak mampu membayarkan keuntungan kepada Para Korban. Tidak seperti penjelasan Para Staf Marketing-nya yang menjanjikan keuntungan tanpa syarat dan tanpa harus mencari member baru (Downline), melainkan hanya menjelaskan jika semakin banyak membeli “titik” atau paket penjualan, maka prosentase keuntungan yang didapatkan akan semakin banyak.
Setelah Korban saling bercerita dengan Para Korban lainnya, ternyata bernasib
serupa. Bahkan banyak Korban lain yang mengalami kerugian jauh lebih besar dari (T) Informasi yang didapat sementara, Para Korban yang diperkirakan mencapai ratusan orang tersebut telah dirugikan hingga total keseluruhan kerugiannya mencapai angka Ratusan Miliar Rupiah.
Mengetahui hal tersebut, Para Korban sudah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Sehingga Para Korban melalui Kuasa Hukumnya (DHIPA ADISTA JUSTICIA LAWFIRM) telah membuat Laporan Polisi terhadap Sdr. DEDY SETIO, S.KOM, CFP di SPKT Polda Metro Jaya atas dugaan Tindak Pidana Penipuan dan/atau Penggelapan, sebagaimana Nomor: LP/B/2331/IV/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 30 April 2024 dan saat ini masih berjalan proses hukumnya.
Para Korban berharap mendapatkan keadilan serta Pihak Polri dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan
sesuai SOP dan ketentuan hukum yang berlaku. (Idham//)