Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

Jawa Timur · 15 Feb 2025 06:15 WIB ·

Akademisi UNUSIDA Menilai Efisiensi Anggaran Lebih Pro Rakyat Dibanding Meningkatkan Pajak


 Akademisi UNUSIDA Menilai Efisiensi Anggaran Lebih Pro Rakyat Dibanding Meningkatkan Pajak Perbesar

Jawa Timur, Potretrealita.com – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat mendapatkan dukungan dari kalangan akademisi, salah satunya Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak., dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA). Menurutnya, langkah pemerintah dalam mengoptimalkan anggaran negara melalui efisiensi adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan peningkatan pajak.

“Dalam ilmu ekonomi, ada dua cara untuk memaksimalkan ekonomi, meningkatkan pendapatan atau mengefisienkan biaya. Pemerintah memilih cara kedua untuk menghindari beban masyarakat seperti kenaikan pajak,” ujar Wicaksono dalam siaran tertulis, Jumat (14/1/2025).

Ia menekankan, pentingnya pengalihan dana hasil efisiensi ke program-program yang pro-rakyat, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan mencegah stunting. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 21,6% pada tahun 2022. Wicaksono berharap program ini dapat membantu menurunkan angka stunting. “Saya setuju dengan kebijakan efisiensi anggaran jika dananya dialihkan ke program unggulan seperti MBG. Manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Wicaksono juga berbagi pengalaman dalam bekerja sama dengan instansi pemerintah di Sidoarjo. Ia menemukan banyak ketidakefisienan dalam penggunaan anggaran. “Kebijakan ini mendorong instansi pemerintah untuk lebih berhemat dan mengelola anggaran secara tepat guna,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto, telah menetapkan lima poin efisiensi anggaran yang harus diterapkan, yaitu pengurangan belanja alat tulis kantor, kegiatan seremonial, rapat/seminar, publikasi, dan perjalanan dinas. Meskipun mengapresiasi kebijakan tersebut, Wicaksono mengingatkan perlunya pengawasan ketat di lapangan. “Edaran saja tidak cukup. Harus ada mekanisme kontrol dan evaluasi untuk memastikan program berjalan efisien dan anggaran digunakan sebagaimana mestinya,” tegasnya. (gus)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Polres Pasuruan Kota Komitmen Berantas Premanisme Jaga Iklim Investasi, Berkas Kasus Tiga Preman Dilimpahkan ke Kejaksaan

9 Mei 2025 - 08:44 WIB

TRINUSA DPC Surabaya Desak Kejari Tindaklanjuti Dugaan Pungli di SMKN 12 dan SMKN 3 Surabaya

9 Mei 2025 - 08:40 WIB

AKP Sigit Ekan Sahudi Kasat Lantas Polres Sampang Gelar Police Go to Pesantren Al Haromaen

8 Mei 2025 - 14:29 WIB

Dalam Tuntutan Audensi, Gabungan Aktivis Sampang Desak Polres Sampang Tuntaskan Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur

8 Mei 2025 - 11:49 WIB

Triga Nusantara Indonesia Kawal Kasus Kredit Fiktif Bank Jatim Rp 569,4 Miliar: Minta BPKP Transparan

8 Mei 2025 - 09:04 WIB

Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Dari Fraksi Golkar Meninjau Normalisasi Sungai Buntung di Desa Watugolong

8 Mei 2025 - 08:01 WIB

Trending di Dprd
error: Content is protected !!