Bangkalan, Potretrealita.com – Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono memberikan tanggapan terkait isu yang sempat beredar di media sosial pasca aksi demontrasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan.
Isu yang beredar bahwa pihak kepolisian resort Bangkalan saat melakukan pengamanan aksi peserta unjuk rasa mengambil tindakan Refresif.
Menanggapi isu tersebut, AKBP Hendro menuturkan, pihaknya waktu melakukan pengamanan aksi unjuk rasa sudah sesuai dengan prosedur.
“Bahwasanya mekanisme anggota kami dalam pengamanan unjuk rasa pada Rabu (25/04) sudah berjalan sesuai prosedur. Perubahan pola pengamanan disesuaikan dengan perubahan SK rasi para peserta unjuk rasa,” ungkap Hendro saat doorstop di Mapolres Bangkalan, Jum’at (02/05/2025) siang.
Hendro menyayangkan setelah aksi unjuk rasa kemarin ada isu cedera baik dari peserta aksi maupun dari petugas pengamanan demo.
Ia juga menjelaskan bahwa insiden saling dorong-mendorong antara peserta aksi dan petugas berawal dengan adanya mobil dari unjuk rasa yang memaksa masuk ke dalam Mapolres
“Sangat disayangkan dengan adanya insiden kendaraan komando dari unjuk rasa memaksa masuk, menerobos dan menabrak petugas pengamanan. Sehingga memicu peningkatan peserta aksi,” jelasnya.
Hendro berharap untuk kedepannya Bangkalan tetap dalam keadaan aman dan kondusif dengan cara melakukan patroli dan razia sehingga bisa mengurangi curanmor maupun menekan angka pengguna motor bodong.
Ia menghimbau kepada peserta aksi apabila ingin melaksanakan aksinya Agra memperhatikan azas legalitas dan harus ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian 3 X 24 jam sebelumnya.
“Sangat disayangkan kemarin belum 3 X 24 jam sudah melaksanakan aksinya kemudian saling menghargai terutama kepentingan umum boleh beraksi ataupun boleh menyampaikan pendapat, namun jangan sampai menggangu kepentingan umum,” tegas Hendro
“Kami senantiasa menghargai kegiatan tersebut, ini sebagian media pembelajaran dan sebagai upaya penyampaian aspirasi tapi tetap cerdas, santun dan beradab,” pungkasnya. (Sujai)